Senin, 04 Januari 2010

ThE CrimEr’S

Crimer dingin yang dipenuhi warna itu menggodaku, ia berkata “Hai…gadis yang selalu berusaha untuk menjadi cewek yang tangguh, penatkah kau dengan kehidupanmu?, sentuh aku, maka kau akan melupakan sejenak bebanmu”. Aku merasa itulah yang dikatakan sang penghibur itu padaku saat aku melihatnya. Es krim, ia ku beri julukan “sang pengibur” karena ia selalu siap menghiburku saat aku merasa tak ada seseorangpun yang mengerti aku. Saat aku merasa tak seorangpun paham akan apa yang ada dipikiranku. Saat aku merasa tak ada seorang pun mengerti aku. Dan aku menumpahkan semua masalahku dengan melahapnya.

Crimer yang dipenuhi warna itu benar-benar mengerti aku, ia berkata “ Tian, lupakan semuanya. Sentuh aku, tak usah kau perdulikan yang lain. Ku yakin kau kuat”. Aku merasa itulah yang dikatakannya saat aku memutuskan untuk berbagi padanya. Saat aku merasa tak seorangpun yang mampu mendengar aku sepenuhnya seperti dia. Saat aku merasa tak seorangpun siap mendengarkan beribu ceritaku tanpa merasa bosan. Saat aku merasa tak seorangpun sanggup memberi solusi padaku dan mampu menghiburku seperti dia.

Crimer dingin yang dipenuhi warna itu benar-benar paham aku yang sebenarnya “Aku mendengarmu, luahkan semua keluh kesahmu. Tak usah sungkan”. Aku merasa itulah yang dikatakannya saat aku memutuskan untuk melampiaskan padanya semua yang ada dihatiku. Saat aku merasa hanya dia yang bisa aku percaya. Saat aku merasa hanya dialah temanku. Saat aku merasa aku sendiri disini.

Crimer dingin yang dipenuhi warna itu adalah sang penghiburku, penyemangatku, dan sahabatku. Walaupun ia tak nyata. Aku tetap bahagia karena ia selalu menemaniku. Saat aku benar-benar merasa hanya dia yang selalu ada disampingku saat aku sedang membutuhkan seseorang untuk menemaniku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar