Selasa, 17 November 2009

Hanya SaTu Kata




Maaf, mungkin sekarang hanya satu kata ini saja yang mampu terlontar dariku. Tak ada lagi, hanya kata maaf. Karena aku cuma bisa berkata, Maaf. Aku juga lelah, lelah dengan apa yang menimpamu. Lelah melihat mimik wajahmu, lelah terus mendengar keluh kesahmu, lelah mencari solusi untukmu, lelah menasehatimu. Namun aku kan terus berusaha menguatkanmu, seperti kau menguatkanku.


Tahukah kau, apa kata Daun kepada ranting?, “Aku akan berusaha memegangmu dengan erat agar kau tak gugur ketanah”. Karena kau tahu apa daya tarik pohon tanpa adanya daun.  Tahukah kau apa kata angin kepada burung yang terbang?, “Aku akan membantumu agar kau tak perlu menguras tenaga untuk terbang”. Tentu kau tahu, karena burung hanya makhluk  kecil yang butuh bantuan. Dan tahukah kau apa kata pelagi kepada hujan?, “Aku akan muncul setelah kehadiranmu, untuk menghibur orang-orang yang telah kau sentuh”. Dan tentu kau tahu, apa yang ditunggu oleh seseorang saat hujan telah reda, yaitu Pelangi. Setiap elemen yang diciptakan-Nya dibumi ini akan selalu berkesinambungan dan saling mengisi. Mungkin begitu juga dengan kau dan aku.


Tak usah perduli kata hatimu, apabila kau merasa ia ingin menjerumuskanmu. Tak  usah perduli pada bisik udara yang singgah diteligamu saat kau mendengarkannya berbisik. Tak usah perduli pada keadaan yang kau rasa membuatmu tersudut. Dan tak usah perduli pada waktu yang terus mengejarmu bagai Deadline disebuah kantor berita untuk meminta keputusanmu. Tapi perdulilah pada bintang yang bersinar tersenyum melihatmu bahagia, perdulilah pada laut yang mengajakmu tertawa  dan perdulilah pada bisingnya kota ini walau membuatmu tak tenang. Mungkin dengan begitu akan lebih baik. Nanti saat kau membutuhkan seseorang untuk menjerit kepada bumi, ingat ada aku yang membantumu meneriakkan isi hatimu padanya. Nanti saat kau ingin menghancurkan tekanan yang ada disudut paling dalam dibathinmu, ingat ada aku yang membantumu menghancurkannya. Dan nanti saat kau ingin pergi sejenak dari hiruk pikuk kehidupan ini karena merasa perlu meninggalkannya, ingat ada aku yang menemanimu dan mengantarmu. Mungkin  untuk saat ini  hanya itulah fungsi dan perananku sebagai seorang sahabat.


Hanya satu kata yang kuperuntukan untukmu. Jangan menyerah sekarang. Teman, masih banyak yang harus kita jalani, didepan masih banyak rintangan, beban, dan tekanan yang lebih berat lagi atau mungkin akan lebih menyakitkan. Lalu, akankah kau menyerah sekarang. Kalau kau menyerah, maka aku akan bertarung sendirian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar